Skip to main content

Bokep Kusuruh Dian nungging

Kusuruh Elsa meranggung lebih lintang lagi biar memudahkanku membakar vaginanya. Kujilat beserta kuciumi vaginanya. Kepalaku dijepit oleh kedua pahanya yang putih bagus beserta kerap. Sejuk sekali pikirku. “aahh, Kak… Elsa hendak pipiss…” erangnya sembari meremas pundakku.

“Keluarin saja. Tak diperbolehkan ditahan”, kataku. Terkini tamam ngomong, dari vaginanya terpancar air yang bahasa berlebihan. Terlebih penisku senggang terbanjur oleh pipisnya. Astaga nikmat sekali jeritku dalam perasaan. Hangat. Seusai tamam, kuajak Elsa pulang ke daerah tidur.

Kulihat Dian beserta Agnes tengah senang bentrok sembari tangan keduanya memainkan vaginanya sendiri-sendiri. Sementara di sprei tampak terlihat berlebihan larutan. Rupanya keduanya suah senggang pengeluaran. Sebab Dian ialah pacarku, alkisah dia yang sanggup momen pertama bakal merasakan penisku. Kusuruh Dian nungging.

“Cinta, Dian udah lelet nunggu saat-saat ini”, ujarnya sembari mengambil posisi nungging. Seusai sebelumnya senggang mencium bibirku beserta seterusnya mengecup penisku atas harmonis. Tanpa lelet lagi, kuarahkan penisku ke vaginanya yang sedikit membuka. Kemudian mulai kumasukkan sedikit untuk sedikit.

Vaginanya tengah amat cekak. Namun selalu kupaksakan. Sama hentakan, kutekan penisku biar lebih masuk ke dalam. “Aachk! Cinta, sa… sakit! aahhck… ahhck…” Dian sauk tapi saya bukan hirau. Penisku lalu kuhunjamkan.

Sehingga kesimpulannya penisku total masuk ke dalam vaginanya. Kuistirahatkan penisku sekejap. Kurasakan vaginanya temut-temut. Membuatku hendak berlagak lagi. Kumulai lagi kocokan penisku di dalam vaginanya yang berair sehingga mempermudah penisku bakal beranjak.

https://www.esurveyspro.com/Survey.aspx?id=8483c3c8-a67d-41a5-a4f6-0a3b7026a84b