Sarah Cowgirl for Christ

Kali ini Angga enggak amat segera, sehingga saya merasakan nikmat, saya rasa Angga juga seperti itu. “Digoyang Ga..” pintaku terhadap Angga selagi kontolnya pernah membenam di memekku, langsung saja Angga mengguncang pinggulnya. Ini yaitu gaya favoritku, sehingga tiap kontol Angga menjimak masuk, saya merasakan kenikmatan yang luar lazim, tanpa siuman saya meracau kepuasan. “Ahh.. Uhh.. Yeah.. Ahh.. Aahh.. Lantas Gaa.. Uhh..” racauku tanpa siuman. Serta sepertinya Angga enggak mengetahui apabila saya cukup meracau, dirinya cepat memperlancar goyangannya. Saya tercengang atas yang dilakukannya, kendatipun nikmat tetapi saya merasa cemas.. “Aahh.. Saya keluaarr..” sauk Angga setelah itu.. Tuh khan, yang saya khawatirkan terjalin pula, Angga lagi amat amatir buat berpautan berahi. Angga setelah itu menelungkupkan kontolnya ke dalam memekku buat separuh kali, setelah itu dirinya mencabutnya. “Plaakk..” saya mengempap pipi Angga. “Saya khan pernah bilang janganlah segera!! Anda tu lagi amat

Sampai akibatnya saya merasa dekat orgasme saya percepat jangka waktu goyanganku. Rupanya Angga pula pernah dekat timbul. “Kuat Ga, anda timbul barengan” pintaku. Rupanya Angga pernah dekat sanggup mengimbangiku, lalu tepat saja selagi saya orgasme Angga menyusul setelah itu, perkasa dirinya sanggup 2 detik lebih lambat dariku. “Anda pernah mulai perkasa Ga..” bisikku sekali lalu mencium bibirnya atas lirih. Awak berpelukan lalu tanpa kerasa ego ketiduran cukup lambat sampai saya merasakan kontol Angga mulai ereksi lagi di dalam memekku. Cepat saya membebaskan kontol Angga dari dalam memekku, setelah itu saya berdiri sekali lalu menghuni kontol Angga berdiri. Rupanya cukup lambat sampai patut saya dukung atas mengocoknya. Kali kontol Angga pernah ereksi sempurna, saya menunggingkan institut lalu berkolaborasi di pintu sembari menundukkan badanku. “Ga.. Masukin sini..” pintaku kolokan sembari menunjuk ke memekku. Angga cepat tahu mekar lalu langsung menyematkan kontolnya ke memekku. “Le

Selanjutnya saya masukkan memekku lamun cukup setengahnya saja setelah itu saya apit kontolnya atas semantap kekuatan, setelah itu saya anjur perlahan sampai capai kepala kontolnya, setelah itu saya masukkan lagi sampai gendeng lalu saya anjur lagi. Saya lakukan itu separuh kali sampai saya capek mengepung kontol Angga. Bertepatan itu, Angga pengeluaran lagi, rupanya dirinya pernah enggak ajek atas permainanku. “Aduuhh.. Mengapa pernah timbul lagi sih” batinku cukup getun.. Saya keluarkan kontol Angga dari memekku terus saya mengemut kontolnya buat menyisir kontolnya lagi. Selanjutnya saya balik ke posisi awal. Selanjutnya atas kontol Angga yang lagi loyo saya bergerak masukkan lagi ke dalam memekku, cukup sukar sih, karna gak sanggup menyerang memekku yang lagi cukup kongres. Kesimpulannya sanggup pula karna saya buka lebar-lebar mulut memekku, lalu mendorong kontol Angga masuk ke dalam. Sedemikian itu masuk ke dalam memekku, saya menagih Angga sampai dirinya ereksi sempurna, separuh

Rupanya Angga bergidik pula atas ancamanku.Hihihihihihi..” saya tersungging sempit. “Saya akan guna kalian gak tentu ngelupain hari ini..” kataku sembari mencium bibirnya lagi. Selanjutnya saya perintah Angga buat membuka kakinya lebar-lebar sampai kakiku sanggup berdiri persisnya di depan kontolnya yang pernah loyo. “Saya kasih saat bakal bangunin kontol kalian capai memekku capai di depan kontol kalian!!” perintahku terhadap Angga. Oleh posisi berdiri semacam ini, posisi memekku persisnya berlokasi di depan sosok Angga, saya mencengkam kepala Angga, setelah itu saya perintah menjilati memekku. “Jilatin memek aku!!” kataku selagi saya pernah berdiri setara. “Tak diperbolehkan semacam itu njilatinnya, perlahan saja..” protesku selagi Angga meleceh memekku sebagai rusuh. Sewaktu-waktu saya amati kontol Angga, rupanya pernah dekat regang padat. Lamban kelamaan saya merasa terangsang, lagi pula selagi lidah Angga mengantuk klitorisku. Saya mencengkam kepala Angga, lalu menggoyangkan pingg

Saya berkecimpung mendekati kontol Angga, setelah itu menjilatinya, setelah itu mengecupnya, sesekali saya masukkan ke dalam mulutku setelah itu saya keluarkan lagi. Oleh punca jariku saya menghapus kepala kontolnya sembari kujilat kahaf kontolnya. kontol Angga enggak besar tetapi cukup bersih. Saya melirik sembari tersenyum terhadap Angga, sepertinya dirinya pernah dekat pengeluaran lagi. “Cepet sangat sih ni anak?” pikirku. Selanjutnya saya guncang kontolnya silir-semilir, sembari konsisten saya menjilat kepala kontolnya. Saya merasakan ditanganku kontol Angga mulai bergembut-gembut, cepat saya masukkan kontol Angga ke dalam mulutku, setelah itu saya menyeruput, bukan capai three kali menyeruput, Angga pernah pengeluaran lagi. Saya menyeruput air maninya sampai tuntas. Selanjutnya kontol Angga saya guyur atas air maninya yang terkumpul di mulutku. Selanjutnya atas mulut yang lagi tampak sisa-sisa air benih, saya berdiri lalu mendekati Angga. Selanjutnya saya bersimpuh di ribaan Angga

Kelihatannya belum tampak 10 olengan, Angga pernah pengeluaran di memekku. Rupanya dirinya gak sanggup membekuk lebih lambat lagi. Cukup lambat dirinya memancangkan kontolnya di memekku, boleh jadi buat merasakan kesan pengeluaran yang hangat saja dirinya natural. Saya cukup sanggup tersenyum saja selagi dirinya menatapku kali dirinya mencabut kontolnya. “Mengapa hanya sekali saja Ga?” tanyaku menantang. “Anda lagi hendak lagi?” balasnya, terlihatnya pertanyaan pancinganku mengena. “Tengah dong, tetapi saya yang kendalikan kalian, gimana?” usulku.. “Arti loe?” pertanyaan Angga tak ngerti. “Lepasin talinya menerus kalian ikutin apa kataku” kataku sembari tersenyum bengal. Rupanya Angga hangat mengerti, dirinya setelah itu timbul buat mengambil kerambit yang dirinya keluarkan mulanya, setelah itu memaruh kabel yang mengalit tanganku. “Bersihin kontol lu dulu gih” pintaku ke Angga yang setelah itu cepat dibersihkan atas saputangannya. Tengah saya menatap Angga menyisir kontolnya mengenaka

Berlanjut atas pisaunya, Angga membinasakan kabel BH ku lalu kabel celana dalamku. Oleh sekali anjur, saya pernah jelas utuh di depan Angga. Angga melepaskan kerambit ke luar kakus lalu cepat mencapai, langsung menggenggam payudaraku lalu memutarnya.. “Ahh.. Duuhh.. Tak diperbolehkan kenceng-kenceng dong.. Sakit..” rintihku terhadap Angga, rupanya dirinya belum sudah berpautan berahi sebelumnya, lagi teruna rupanya dirinya, berselindung saya tersenyum. “Eh sorry.. Sakit betul..” dirinya menunang ampun, domot sangat betul? Angga setelah itu membuka seluruh pakaiannya, sehingga dalam separuh menit dirinya pernah jelas utuh. Saya menatap kontolnya pernah meruncing atas mengacung ke dengan lalu bergembut-gembut. Angga mencapai lalu menghapus payudaraku sembari memilin puting susuku yang pernah regang dari mulanya. Datang-tiba Angga menyematkan kontolnya ke memekku, lalu mendorongnya ke dalam. Gara-gara belum kompeten kemudian Angga rajin meleset menyisipkan kontolnya ke dalam memekku. Gara

“Saya hiraukan saja dulu ah” pikirku, setelah itu saya lapang celana olah badan ku. Saya menatap celana dalamku berair oleh air memekku. “Ya.. Mengapa saya timbul betul.. Sedangkan saya gak ngapa-ngapain yah.. Pantesan putingku regang sangat..” gumanku. Cepat saya ambil tissue di kakus setelah itu atas hati-hati saya bersihkan memekku. Kali itu posisiku menunggik memetieskan pintu sehingga saya gak mengetahui apabila pintunya terbuka. Datang-tiba saya dipeluk dari belakang, langsung saja saya terpesona. “Eh.. Eh.. Apa-apain nih.. Heeii!!” teriakku sembari menunggingkan institut. Datang-tiba mulutku dibekap atas tangan lalu saya menatap Angga. “ANGGA!!” teriakku.. Narasi Koitus19 Vita ABG Yang Menggiurkan – Lamun karna mulutku dibekap, suaraku kaya enggak timbul. Angga yaitu pria tajir yang tergila-gila saya, rupanya dirinya ngikutin saya mulanya. Angga setelah itu membawaku ke kakus bagian, ego masuk lalu Angga mengakhiri pintunya, rupanya yang ini sanggup dikunci, SIAL!! Rutukku dalam

Tengah sikat gigi saya cabut, seketika saya merasa terangsang lagi, cepat saya semprotkan bathe ke dalam memek sembari menghapus payudaraku atas sabun bubuk, cukup lambat saya sampai saya orgasme. Seusai itu saya mandi semacam lazim. Hari ini tampak pelajaran olah raga. Saya enggak sedemikian itu gemar atas pelajaran ini, tak hanya saya enggak cakap olah raga, jelas saya tentu jadi inti ketertarikan cowok-cowok, mana pakaiannya lekat mengetat sangat, huuhh.. (Saya lebih gemar membubuhkan semacam cheers, karna saya merasa lebih erotis semisal membubuhkan semacam itu. Sejenis cheers sekolahku bawahan miniatur atas superior bentuk sailor. Hmm..) Kesimpulannya pelajaran olah badan sempurna pula, ego cewek-cewek cepat ganti baju. Awak cepat menuju ke loker ganti. Aduhh.. Kancap.. Terdesak saya ganti di kakus. Cepat saya berlari ke kakus, kendatipun kakus lamun cukup bersih atas kloset bersimpuh yang bersih lalu mengkilat. Saya amati kakus kosong, saya melaporkan karna kategori lain lagi pel

Mungkinkah saya hypersex? Dibalik selimutku, saya acap kali menyisipkan jari-jariku ke dalam memekku, setelah itu memainkan klitorisku sampai saya menyentuh orgasme, lalu saya ulangi lagi sampai sangat badanku capek lalu tubuhku padat atas keringat. Enggak langka saya masukkan pula sikat gigi ke dalama memekku, setelah itu jari-jariku memuntir-muntir puting susuku yang saya lakukan dalam jangka waktu yang lama. Saya merefleksikan kali itu saya tengah disetubuhi oleh temanku, sampai akibatnya saya menyentuh orgasme. Selanjutnya sikat gigi yang berair oleh air memekku itu saya lumaskan ke seputar puting susu yang pernah meruncing. Itu saya lakukan iteratif kali sampai saya kehilangan kekuatan. Orang tuaku enggak sudah mengetahui situasi itu, karna mereka sibuk, lagipula kamarku cukup menjunjung. Sampai-sampai selagi saya berpautan berahi atas pacarku dulu, tempatnya pula di kamarku. Narasi Koitus19 Vita ABG Yang Menggiurkan – Pagi itu saya tahu mekar dalam kondisi jelas, lalu sikat gigi

Gerakanku kian lelet kian lekas beserta lalu.. Kupacu. Kesimpulannya.. “Rud.. Saya tak kebal mau muncul..” “Saya.. Juggaa..” “Awww.. Kelluuarr..” “Ahh..” Kesimpulannya spermaku lagi menciprat di dalam perutnya. Patik mengampai loyo saling berpelukan. Diantara darah anak dara yang mengalir di meja.. Terdapat beribu-ribu benih yang masuk ke perutnya.. Lalu jika mendatangkan anak, saya bukan ingat apakah saya hendak bertanggung jawab? Yang terjalin yaitu.. Saya termangu mengamati pagu beserta Nova tersengut-sengut memelukku menangisi apa yang pernah terjalin. Kali itu saya pernah memahami berahi, itu saya dapatkan selagi saya lagi bersimpuh di kategori 2 SMP, kali itu saya lagi berpacaran atas seseorang mahasiswa dari satu buah universitas partikelir di kotaku. Mulai kali itu energi seks-ku makin memuncak. Nyaris tiap hari ego melaksanakan ikatan itu. Lamun sejak saya terpenggal atas pacarku, saya kemusnahan orang yang bisa melengkapi kepentingan biologisku. Bagai gantinya saya acap kali

Saya lalu mencoba setahan energi, kutekan lalu penisku, beserta.. Akhir.. Bless.. “Ennaak.. Nov.. Wow.. Sedepp..” Saya merasakan nikmat yang luar umum. “Rud.. Aduuh.. Sakiitt.. Janggann kesitu.. Sssakitt..” “Enakk.. Nov..” Saya lalu menggenjotnya modern mengundurkan diri. Bless.. Sloop.. Plup.. Bless.. “Sakit Rud.. Itu tak.. pukas.. Itu rongga gaung buri..” “Hah?” Saya termenung beserta beristirahat menggenjot.. Namun penisku sedang didalam duburnya. “Nov.. Ini penisku di duburmu benar?” “I.. Bercakap-cakap.. Sakit sekkallii.. Aduh..” “Namun suah terlantas masuk.. Genjot benar?” “Tidak boleh.. Cabut.. Cepet.. Cabut.. Sakit”. “Bercakap-cakap deh saya cabut,” kataku bersamaan menekan penisku masuk lebih dalam lagi ke rongga gaung duburnya. Lalu saya menggenjotnya lagi modern mengundurkan diri. Slep.. Bless.. Slep.. Bless.. “Oh.. Nova.. Silitmu ennakk sekallii.. Aduh saya sering sekali..” Slep bless.. Nova meronta-ronta.. “Aduh.. Sakit.. Cabut.. Sakit.. Cabut.. Awww.. Enaak.. Kemudian.. G

“Nov.. penisku ngaceng.. Kumasukkan ke pukas..” “Tidak boleh.. Ja.. Awww.. Sssaakiit..” teriaknya selagi saya menekan penisku yang suah panik ke rongga gaung vaginanya. Lalu.. Bless.. penisku masuk bersama sulit lelah. “Sssaakitt..” Saya bukan ingat hendak sakit hendak tak, saya mainkan modern mengundurkan diri. Lalu bles.. Sloop bless.. Sloop.. “Aw.. Aw.. Aw.. Saakii.. Eeenaak aduuh ennaak..” “Nova.. Uuueenaakk..” “Awww..” Kesimpulannya spermaku kumuntahkan dalam perut Nova. Saya mengampai loyo.. Nova mengampai loyo.. “Rud.. Lezat sekali saya sering” “Bercakap-cakap.. Kalian sengit” Patik sedang di berdasarkan meja diantara tambunan map kegiatan. Nova memelukku, kepalanya bersender didadaku, tangannya memijit-mijit penisku. Kubalas pelukannya beserta jemari tanganku kukorek-korek ke rongga gaung vaginanya. “Rud.. Lezat.. Saya sering..” “Bercakap-cakap saya pula sering, saya taksir kalian bukan sering butuh” “Andaikan butuh kalian saya sering sangat.., tetapi vaginaku sembiluan sekali,

Napasnya tersenggal-senggal. Saya kian enak melumatnya bibirnya. Terdapat enceran hangat mengelap pipiku, saya menyudahi aksiku. Lagi dalam posisi menindihnya, saya amati terlihat enceran cerah mengalir dipipinya. Saya jadi tak kuat. Saya menyudahi aksiku. Saya berdiri, kulihat Nova sedang terlentang beserta menatapku. Dipipinya mengalir keras air mata. “Eh.. Nov, maafin saya.. Saya bukan bertujuan menyakitimu. Saya mengambil ampun berdasarkan kelancanganku.” “Kalian bengal, kalian hendak memperkosaku,” ujarnya bersamaan menatapku terbang pikiran. “Maafin saya, saya enggak bertujuan memperkosamu, beserta saya bertaki enggak hendak mengerjakan semacam itu lagi”. “Tepat?” “Tulah” “Bagus saya maafin..” ujarnya bersamaan berdiri. “Selaku firasat silaturahmi, bolehkah saya menciummu,” kataku mulai bandel lagi. Nova menatapku sejenak.. Namun setelah itu mengangguk. Kesimpulannya saya dekatkan wajahku kewajahnya, kukecup bibirnya lampas. Nova tersenyum, “Trim.. ,” ujarnya. Sampai-tiba.. Kukul

Sampai-tiba terlihat impian yang mengakibatkan saya melangkahkan kaki menuju tempat kerjanya. Kulihat ia bersandar di depan meja bersamaan membolak-balik map yang terlihat di depannya. “Nov, sibuk benar, sanggup kubantu,” tanyaku. “Eh.. Rud.. Ngapain kalian kesini tanpa ijin? Esok kuteriakin mencuri ya.” “Yey.. Orang hendak tolong justru disambut semacam itu”. “Saya tak menghajatkan sokongan..” ujarnya menusuk. “Koq beringas amat sih.., saya ciuman.. Anyar ingat rasa..” Bisa jadi kenapa saya mendadak agresif mau mencium bibirnya. “Seumpama.. andaikan berani saya tikam perutmu mengenakan ini,” ujarnya bersamaan menganjurkan kelati. Saya bukannya waswas berdasarkan ancamannya, tetapi jadi penasaran mau melumat-lumat bibirnya. Tanpa kata hati pendapat jauh lagi saya mengerkau pukul tangannya, beserta “Awww..!” Nova berseru kesakitan beserta guntingpun terperesok. Saya enggak membuang-buang momen, kudorong bahunya beserta ia jatuh terlentang di meja, saya langsung menindihnya beserta kutem

Apakah sedang anak dara? Ujar teman-teman,”Tak ingat, buktikan sorangan.” Itulah asosiasi dara yang kukenal di kantorku. Telah 5 tahun saya jadi Karyawan Negeri di sebuah lembaga penguasa di Jakarta, beserta 5 tahun juga mengenali bersama ia, ujar saja Nova. Nova sungguh suah personel superior di instansiku. Lamun umurnya lebih berumur saya, tetapi Nova lebih dulu jadi Karyawan Negeri. Saya suah beristri beserta memiliki anak satu kala masuk Badan tempatku bertindak. Melainkan Nova yaitu seseorang personel yang belum bersuami. Saya pula bukan ingat kok ia belum kawin, sebenarnya dari bidang baya ia suah cukup. Sudahlah enggak mesti dipikirkan sungguh itu sepertinya tujuan hidupnya. Lamun saya beserta Nova beda anggota di kantorku, tetapi hamba kerap berjumpa beserta mengasih narasi mengenai pekerjaannya per. Terutama hamba aktif di institut Korpri. Namun saya belum telah mempersunting padanya apakah ia memiliki tambatan hati, maupun ia enggak sering pria, maupun lesbi maupun.. Apa saja

“Ah ah ah..” desahnya. Saya merasakan ia suah bakal orgasme, tetapi sungguh sepadan ia mendesau, “Yonn.. aa.. kuu maa.. uu.. keeluarr..” Kemudian saya berperi, “Kebal yah say.. sebentar lagi, saya juga hendak pergi nich..” Serta seusai separuh lelet ia juga orgasme, lalu mendepak air hangat yang kerasa olehku. Lekas seusai itu saya juga memacu goyanganku itu lalu.. “Creett.. croott.. creett..” saya memuaskan semua maniku itu di mulut Vonny lalu Nadya. Mereka empat mata amat menikmatinya. Aku bertiga juga menggelepek lesu di lingkungan tidur. Vonny lalu Nadya bekata kepadaku, “Thanks yah suka, saya belum sempat merasakan serupa ini Yon.. memang kalian amat memikat buat melangsungkan perihal ini,” saya juga bekata, “Bercakap-cakap suka,” dengan saya mengecup tubir mereka empat mata. Gara-gara hari suah baur malam saya juga bergegas buat kembali lalu berpamitan minta diri terhadap mereka. Sehabis insiden itu ana acap kali bercinta, bagus di rumah kala tenang adem ayem diam ataupun di host

Bersama pesat Vonny memakan penisku yang suah runcing dari mulanya. Ketika Vonny memakan penisku itu, saya selalu menjilati puting susu Nadya yang suah mulai merentang, lalu Nadya menggelinjang kesegaran. Ketika itu saya menugasi Nadya buat terlentang di ranjang, saat ini saya mulai menjilati kemaluannya yang suah mendepak bau yang semerbak dari kemaluannya. Saya selalu menjilatinya oleh ganas, oleh barang sedikit saya mengocok-ngocok oleh jariku, lalu ia juga menikmatinya. Ia menyuruhku buat memasukkannya ke vaginanya, “Silakan Yonn, masukin dong itunya, saya udah tak sabaran nunggunya,” saya berperi, “Bercakap-cakap suka, tabah yah..” mendadak Vonny melontarkan kemaluanku itu dari dalam mulutnya lalu mengarahkan batanganku itu masuk ke dalam ngalau punya Nadya yang suah bersimbah per mulanya. “Bless.. bless.. bless” batanganku juga masuk setengahnya, lalu saya menggoyangkan maju-mundur sebagai lambat-lambat oleh sokongan Vonny yang selalu memelukku lalu menciumku itu. Muncul-tiba Nad

Saya memandang Nadya yang suah mulai ketakutan, bisa jadi akibat memandang segmen itu, lalu tampak Vonny yang dari mulanya bungkam saja, lamun ia serupa mulai terangsang oleh segmen itu lalu mau buru-buru bercinta. Saya juga melirik ke arah Vonny, lalu tanpa ia sadari ia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, lalu barang sedikit berdesah minim, “Sshh.. ahh..” perihal ini menciptakan si “Joni” beranjak dari tempatnya. Tampak hatiku buat mengerjai mereka empat mata. Saya menggeserkan posisi dudukku ini buat mengerapkan ke mereka empat mata. narasi intercourse 2018, narasi intercourse terbaru, narasi intercourse terupdate, narasi intercourse, narasi gender 2018, narasi gender terupdate, narasi gender terbaru, narasi gender, narasi cukup umur 2018, narasi cukup umur terupdate, narasi cukup umur terbaru, narasi cukup umur, narasi asusila 2018, narasi asusila terupdate, narasi asusila terbaru, narasi asusila. Saya juga memberangsangkan diri buat mengelus-elus pahanya yang sintal lalu putih lur

Sehabis jadi mandi saya pergi oleh cukup memanfaatkan tuala saja. Saya mencari Vonny buat meminjam busana kakaknya yang bertepatan tengah di luar kota. Saya melayangkan pandang rumahnya, lalu kurasakan tiada memiliki satu orang juga di rumahnya. Apatis saja, saya pertimbangan. Serta saya juga dikagetkan oleh suara satu orang yang memanggilku, kala kulihat, ia yaitu Nadya, yang tidak tahu bilamana datangnya. Seterusnya ia mengagih pakaian kepadaku, saya luang terkesiap dibuatnya, akibat saya tiada paham ia bilamana datangnya. Saya juga balik ke kamar mandi buat memanfaatkan pakaian ini. Serta kala saya tengah ganti pakaian, mendadak Vonny masuk, lalu tersentak sekali akibat memperkirakan saya suah tiada memiliki di dalam (memaklumkan pintu kamar mandi kurang ingat aku kunci). Vonny berperi oleh muka gamam, “Sorry yah Yon,” lalu ia langsung beranjak pergi lalu saya juga meneruskan memanfaatkan busana itu. Sehabis jadi, saya juga beranjak dari tasik. Saya pergi ke arah bilik peziarah lalu

Pada masa saya golongan three SMA menjelang UAS, saya membiasakan berbarengan kenalan perempuan yang bersebutan Vonny lalu Nadya, kala itu saya membiasakan berbarengan, lalu tiada sedikit juga saya berasumsi buat beraneka rupa oleh mereka empat mata. Benar sih meluap cowok-cowok yang “panas hati” padaku, akibat saya mampu dekat oleh mereka empat mata, yang termasuk seleb di bersekolah di kotaku, yang mutlak itu bersekolah preman ternama di Bandung. Pada masa itu pesta membiasakan itu dilakoni oleh ana bertiga di rumah Vonny. Pada masa itu jam membuktikan seputar pukul 18:00, kala saya tengah dalam avontur menuju rumah Vonny. Hujan turun pesat sekali, lalu mendatangkan saya terdesak berakhir buat menduduki hujan itu (memaklumkan kala itu saya memanfaatkan motor). Namun apa bisa bakal, akibat saya suah menyimpan tenggat oleh mereka empat mata buat membiasakan berbarengan, yah.. saya berani prihatin lamun hujan itu belum senggang. Serta kesimpulannya saya juga hingga di rumah Vonny oleh b

Terlebih lebih hangat dari kedua kakaknya. Sedemikian itu tamam pengeluaran, Agnes melempai malas beserta memelukku. Kuangkat wajahnya, kubelai rambutnya beserta kulumat bibirnya atas harmonis. Seusai kududukkan Agnes di sebelahku, kupanggil kedua kakaknya biar memepet. Selanjutnya saya berdiri beserta meraihkan penisku ke paras mereka bertiga. Kukocok penisku atas tanganku. Saya suah tiada teguh lagi. Mereka selaku bergantian mengulum penisku. Membantuku melepaskan air semen yang mulai mulanya kutahan. Semakin lelet makin kilat. Lalu kesimpulannya, crooottt… croott… creet… creet! Air maniku memancar berlebihan sekali. Mengairi muka kakak beradik itu. Kukocok penisku lebih kilat lagi biar muncul lebih berlebihan. Seusai air maniku tiada muncul lagi, ketiganya tanpa disuruh menjilati air semen yang tengah merintik-rintik. Kemudian seterusnya menjilati muka mereka pribadi bergantian. Seusai tamam, kubaringkan diriku, beserta ketiganya seterusnya merangkulku. Agnes di kananku, Elsa di san

Kubimbing Agnes biar bersandar di atasku. Seusai itu kuminta meraihkan vaginanya ke mulutku. Seusai dekat, buru-buru kucium beserta kujilati atas padat antusiasme. Kusuruh tangannya mengacau penisku. Separuh kala seterusnya, “Kak… aahh… terlihat yang… hendak… muncul dari memek Agnes… aahh… ahh”, erangnya sembari menggeliat-geliat. “Tak diperbolehkan ditahan Agnes. Keluarin saja”, kataku sembari mengerenyotkan kesakitan. Soalnya tangannya meremas penisku keras sekali. Terkini saja saya tamam ngomong, vaginanya mengalir larutan hangat. “Aahh… aachk… nikmat sekali Kak… nikmat…” pekik Agnes atas tangan memijit-mijit payudara nya pribadi. Seusai kujilati vaginanya, kusuruh dirinya cangkung di berlandaskan penisku. Sedemikian itu cangkung, kuangkat pinggulku sehingga kepala penisku membekas atas cakap vaginanya. Kubuka vaginanya atas jari-jariku, beserta kusuruh dirinya turun barang sedikit. Vaginanya cekak sekali. Paham, tengah kanak-kanak. Penisku mulai masuk barang sedikit. Agnes sauk men

Daripada Dian, kelentit Elsa lebih sederhana dimasuki karna lebih lintang. Kedua jarinya membuka kewanitaannya biar lebih sepele dimasuki. Selaras serupa kakaknya, Elsa senggang sauk kesakitan. Namun bisa jadi tiada seperti itu dipedulikannnya. Kenikmatan jalinan koitus yang belum sempat dirinya rasakan melebihi perasaan apapun yang dirinya rasakan kala itu. Kupercepat kocokanku. “Aahh… aahh… aacchk… Kak lalu Kak… ahh… ahh… mmh… aahh… Elsa udah hendak ke… muncul.” Mengikuti itu, makin dalam kutanamkan penisku beserta makin kupercepat kocokanku. “Aahh… Kak… Elsa muncul! mmh… aahh… ahh…” Buru-buru kucabut penisku. Lalu seterusnya dari cakap kemaluannya mengalir larutan yang amat berlebihan. “Elsa, nikmat khan?” tanyaku sembari mengomando Agnes memepet. “Eco sekali Kak. Elsa belum sempat ngerasain yang kayak gitu. Bisa kan Elsa ngerasain lagi?” tanyanya atas mata yang redup beserta senyum yang tersungging di bibirnya. Saya mengangguk. Sama aktivitas gontai ayal, Elsa bermigrasi mendekati

Kutarik penisku atas beroncet-roncet bersilir-silir mengakibatkannya mengulet dalam kenikmatan yang belum sempat dirinya rasakan sebelumnya. Semakin kupercepat kocokanku. Sampai-tiba raga Dian mengulet atas garang beserta sauk atas keras. Selanjutnya jasadnya pulang melemas atas nafas yang berburu. Kurasakan penisku ragam disemprot oleh air hangat. Rupanya Dian suah pengeluaran. Kucabut penisku dari vaginanya. Tampak terlihat larutan yang merintik-rintik dari vaginanya. “Mengapa terlihat darahnya suka?” bertanya Dian terjaga kala mengamati ke vaginanya.  “Udah, tak apa-apa. Kan terkini pertama kali. Yang esensial nikmat kan suka?” kataku menenangkannya sembari mengeluskan penisku ke mulut Elsa. Dian cukup tersenyum beserta sesudah kucium bibirnya, saya bermigrasi ke Elsa. Dengan mengambil posisi meranggung di atasnya, kudekatkan penisku ke mulutnya. Kusuruh mengulum sekejap. Kemudian kuletakkan penisku di antara bagian payudara nya. Selanjutnya kudekatkan kedua payudara nya sehingga me

Kusuruh Elsa meranggung lebih lintang lagi biar memudahkanku membakar vaginanya. Kujilat beserta kuciumi vaginanya. Kepalaku dijepit oleh kedua pahanya yang putih bagus beserta kerap. Sejuk sekali pikirku. “aahh, Kak… Elsa hendak pipiss…” erangnya sembari meremas pundakku. “Keluarin saja. Tak diperbolehkan ditahan”, kataku. Terkini tamam ngomong, dari vaginanya terpancar air yang bahasa berlebihan. Terlebih penisku senggang terbanjur oleh pipisnya. Astaga nikmat sekali jeritku dalam perasaan. Hangat. Seusai tamam, kuajak Elsa pulang ke daerah tidur. Kulihat Dian beserta Agnes tengah senang bentrok sembari tangan keduanya memainkan vaginanya sendiri-sendiri. Sementara di sprei tampak terlihat berlebihan larutan. Rupanya keduanya suah senggang pengeluaran. Sebab Dian ialah pacarku, alkisah dia yang sanggup momen pertama bakal merasakan penisku. Kusuruh Dian nungging. “Cinta, Dian udah lelet nunggu saat-saat ini”, ujarnya sembari mengambil posisi nungging. Seusai sebelumnya senggang menci

Kucium atas lirih sembari sesekali kujilat klitorisnya. Sementara Elsa kusuruh bakal memijit-mijit payudara nya adiknya itu. “Aahh… ach… ge… risi Kak. Namun nikmat sekali, aahh lalu Kak. Tak diperbolehkan berakhir. Mmh… aahh… ahh.” Seusai plong atas kelentit Agnes. Saya mencengangkan Elsa menghindar sedikit dari daerah tidur. Dian kusuruh mewariskan. Kemudian atas gaya 69, Dian mengomando Agnes menjilati vaginanya. Sementara itu, saya mulai merayu Elsa. Kubuka huru-hara ketatnya atas terkocoh-kocoh. Kemudian buru-buru kubuka BH-nya. Sehingga payudara nya yang besar bergoyang-goyang di depan mukaku. “Wow, tete anda baik sangat. Malahan putingnya, merah sangat kayak permen”, godaku sembari memijit-mijit payudara nya beserta mengulum putingnya yang besar. Melainkan Elsa cuma tersenyum malu. “Ahh, ah Kakak, sanggup saja”, ujarnya sembari tangan kirinya mengelus kepalaku beserta tangan kanannya bergerak manjangkau penisku. Memandang dirinya kesusahan, buru-buru kudekatkan penisku beserta ku

Kemudian kulanjutkan atas membuka roknya. Tengah roknya jatuh ke pangkat, tampak CD-nya suah mulai berair. Buru-buru saja kulumat bibirnya atas bibirku. Lidahku bergerak-gerak menjilati lidahnya. Agnes juga seterusnya mengerjakan perihal yang sepadan. Dengan selalu menciumi bibirnya, tanganku bermakna membuka BH-nya. Namun buru-buru ditepiskannya tanganku. “Tak diperbolehkan Kak, malu. Dada Agnes kan rendah”, ujarnya sembari menudungi dadanya atas tangannya. Sama tersenyum kuajak dirinya menuju ke kaca yang terlihat di meja solek. Kusuruh dirinya mencontoh. Sementara saya terlihat di belakangnya. “Dibuka dulu betul!” kataku membuka peniti BH-nya sembari menciumi lehernya. Seusai BH-nya kujatuhkan ke pangkat, payudara nya kuremas pelan-pelan sembari memainkan putingnya yang bercorak coklat kecil beserta suah meregang itu. “Nah, anda tilik pribadi kan. Agar dada anda rendah, namun kan bentuknya baik. Lagian anda kan memang tengah rendah, alami saja seumpama dada anda rendah. Kemudian seu

Agnes udah sanggup apa belum?” tanyaku sembari mengelus pipinya yang lampas. Agnes menggeleng pelan-pelan. “Kepingin tak Kakak ajarin?” tanyaku lagi. Kali ini sembari meremas pantatnya yang kerap. “Mmh, Agnes malu ah Kak”, desahnya. “Mengapa musti malu? Agnes senang tak sepadan Kakak?” kataku sembari menciumi belakang lehernya yang ditumbuhi rambut lampas. “Ahh, i.. bercakap-cakap. Agnes udah lelet senang ama Kakak. Tapinya tak sedap sepadan Kak Dian”, jawabnya sembari mengejam mata. Bisa jadi Agnes menikmati ciumanku di lehernya. Seusai plong menciumi gala Agnes, saya beranjak ke Elsa. “Andaikata Elsa gimana? Senang tak ama Kakak?” Elsa mengangguk sembari kepalanya tengah terakuk. “Benar udah. Andaikata gitu menuntut apa lagi”, kataku sembari menyambungkan keduanya ke arah daerah tidur. Elsa bersandar di terpinggirkan daerah tidur sembari kusuruh bakal mengulum penisku. Pertamanya sih dirinya tak hendak, namun sesudah kurayu sembari kuraba payudara nya yang besar itu, Elsa hendak pula

Seusai itu, kudekatkan penisku ke arah mulutnya. Tangan Dian meremas batangku sembari mengocoknya atas pelan-pelan, melainkan lidahnya memainkan buah pelirku sembari sesekali mengulumnya. Seusai plong bermain atas buah pelirku, Dian mulai menyisipkan penisku ke dalam mulutnya. Mulutnya yang tengkes tiada muat kala penisku masuk total. Namun kuakui sedotannya sebenarnya nikmat sekali. Dengan lalu mengulum beserta mengacau batang penisku, Dian memainkan puting susuku. Sehingga membuatku dekat pengeluaran di mulutnya. Rezeki tengah sanggup kutahan. Saya tiada hendak muncul dulu sebelum merasakan penisku masuk ke dalam vaginanya yang tengah gadis itu. Masa tengah hot-hotnya, mendadak pintu kamar terbuka. Saya beserta Dian terjaga tak bermain. Tampaknya yang terlihat ialah kedua adiknya. Keduanya serentak berkeriau tertegun. “Kak Dian, apa-apan sih? Gimana jika terbukti Ibu?” seru Agnes. Melainkan Elsa cuma membungkuk malu. Saya beserta Dian saling berpaham. Selanjutnya saya beranjak mendek

Terkini saja lepau kupencet bincul play, mendadak Dian menganjurkan suatu VCD saru. “Hei, sanggup darimana suka?” tanyaku sedikit terjaga. “Dari kenalan. Mulanya dirinya tumpang ke Dian karna cemas terbukti ibunya”, ujarnya sembari bersandar di pangkuanku. “Nonton ini saja betul suka. Dian kan belum sempat nonton yang kayak gini, betul?” pintanya sedikit mendesak. “Setuju, terpulang anda”, jawabku sembari memasang TV. Separuh menit seterusnya, patik terpancang pada putaran panas untuk putaran panas yang ditampilkan. Tanpa kerasa penisku meregang. Mencatuk-nusuk abaimana Dian yang bersandar di pangkuanku. Dian juga melihat ke arahku sembari tersenyum. Rupanya dirinya pula merasakan. “Ehm, anda udah terangsang betul suka?” tanyanya sembari mendesau beserta seterusnya mengulum telingaku. Saya cuma sanggup tersenyum kegelian. Kemudian tanpa tata krama kuraih bibirnya yang merah beserta langsung kucium, kujilat atas padat antusiasme. Jemari-jemari Dian yang tengkes mengelus-elus penisku yan

ini bermula kala saya berpacaran atas Dian. Dian ialah seseorang kenya tengkes atas raga yang sensual beserta diikat oleh kulit yang putih bagus. Meskipun payudara nya tiada sangat besar, betul… terkaan bermatra 34 lah. Semasih berpacaran, patik belum sempat bersinggungan lembaga. Cuma saja jika antusiasme suah tiada sanggup ditahan, lazimnya patik mengerjakan lisan koitus. Dian ada dua orang adik wanita yang bergaya. Adiknya yang pertama, namanya Elsa, pula ada kulit yang putih bagus. Tetapi payudara nya jauh lebih besar dari kakaknya. Berdasarkan kakaknya, ukurannya 36B. Inilah yang kerap jadi perhatianku jika saya tengah ngapel ke rumah Dian. Payudara nya yang bergoyang-goyang jika tengah melintas, menciptakan penisku berdiri teguh karna mengisyaratkan alangkah enaknya memiliki payudara nya. Melainkan adiknya yang kedua tengah golongan 2 SMP. Namanya Agnes. Tak serupa kedua kakaknya, kulitnya bercorak sawo matang. Jasadnya renceng serupa seseorang replika pewarna stroll. Payudara ny

Seusai tubuhku serta Etek Yo mulai teduh lagi, kulepaskan penisku dari vaginanya yang telah amat bersimbah, terus kubersihkan kelentit yang peres bersama larutan kenikmatan aku empat mata bersama sesapan serta jilatanku, kujilati capai bersih serta remang kudengan erangan lambat Etek Yo yang menutup matanya merasakan kenikmatan yang anyar saja beliau dapatkan. Seusai bersih kurebahkan tubuhku disamping Etek Yo, terus kupeluk beliau serta kukecup pipi Etek Yo. “Ahh.. dapat kasih minat.. dapat kasih patera mudaku.. uhh.. rasanya tubuhku enteng sekali menyerupai randu yang lagi mengudara diawang-awang, ahh.. nikmat sekali semula kurasakan, anda sebenarnya terampil minat, anyar sekali ini kurasakan orgasme bersambung semacam semula, capai malas raga Etek” sabda Etek Yo sembari membuka matanya serta tersenyum padaku. “Ah Etek Yo mampu saja.. saya pun semula nikmat sekali, kedutan bilik kelentit Etek Yo membikin penisku merasakan semacam diremas-remas, nikmat sekali” balasku sembari kuusap k

Kemudian kurebahkan raga Etek Yo serta kemudian kugenjot penisku didalamnya yang adakalanya kuputar-putar pinggulku, raga Etek Yo tambahan menggempakan bersama cepat, olengan serta kocokan penisku pun tambahan cepat, terus kumainkan tanganku dikelentitnya sembari kurebahkan kepalaku kedadanya serta kusedot serta kukulum bersama solid pun kedua puting Etek Yo bergantian serta kedutan-kedutan bilik kelentit Etek Yo pun menaik solid sehingga penisku merasakan persepsi yang membikin saya merasakan benda yang bakal lekas meledak pergi. “Akh.. Etek saya ingin pergi Etek.. akhh.. saya pergi Etek” kataku disekitaran kuluman mulutku diputingnya sembari kemudian menggaul penisku bersama pesat serta solid dalam rongga gaung kelentit Etek Yo. “Ahh.. bercakap-cakap minat.. ahh.. keluarkan saja.. ahh.. Etek pun.. ahh.. telah tidak solid lagi.. ahh” teriakan Etek Yo serta memelukku bersama sempit sembari badannya kemudian menggempakan, kurasakan kuku-kukunya menggaruk punggungku. Kemudian meledaklah

“Okhh.. tak diperbolehkan dulu minat.. tak diperbolehkan.. ahh.. cease minat.. cease.. kendati Etek rehat dulu” pinta Etek Yo padaku, tetapi saya enggak menghiraukan permintaanya sembari kemudian kutusukan penisku capai masuk total serta mulai kugoyang, kuputar serta kukocok penisku dalam kelentit Etek Yo. Tiada lelet selanjutnya kuangkat raga Etek Yo sampai posisi Etek Yo waktu ini dalam pangkuanku, serta dalam posisi Etek Yo tengah merabung turunkan anus serta menggoyangkan pinggulnya kulepas blus Etek Yo yang lagi melekap serta kulemparkan tidak tahu kemana terus kubuka pengait serta resleting gaun Etek Yo serta kulepas gaun Etek Yo dari berlandaskan serta kulemparkan pun tidak tahu kemana sampai waktu ini enggak terdapat selembar benangpun yang melekat ditubuh Etek Yo terus akupun menguraikan bajuku pribadi serta kulemparkan merawang. Seusai menguraikan blus mulai kuputar-putar pantatku sampai penisku lebih menggesek bilik kelentit Etek Yo. “Akhh.. minat.. ahh.. anda sebenarnya abn

Pada kala badannya mulai teduh, kulepaskan cumbuanku di payudaranya serta langsung kuangkat kedua kakinya sehingga kepalaku bersama sederhana menuju kevaginanya serta langsung kujilat serta kukulum bersama kusedot-sedot kelentit serta kelentit Etek Yo. “Akhh.. ahh.. abnormal.. ini namanya penganiayaan kenikmatan.. ahh.. anda sebenarnya abnormal minat.. ahh.. saya tidak solid lagi minat.. ahh.. kemudian isap yang solid minat.. ahh.. tancap bersama jarimu minat.. ahh.. tancap yang solid.. ahh minat.. Etek ingin.. ahh.. ingin dapet lagi minat.. ahh.. anda amat abnormal” teriakan Etek Yo panik menginginkan, terus badannya mulai menggempakan lagi merasakan orgasme kedua yang tampak menghampirinya. Kuturuti permintaanya bersama menusukan jariku serta kumainkan jariku bersama menyentuhkan jariku kedinding vaginanya yang berkedut-kedut sembari kemudian rusuk serta lidahku memainkan perannya dikelentit Etek Yo. Raga Etek Yo menggempakan keras serta pinggulnya bergoyang-goyang mencontoh aksen pa

kuciumi total hanya putingnya yang telah berdiri mengacung menawar dikulum tetapi enggak sudah kukulum, tiap-tiap kali sun serta jilatanku telah dekat bersama putingnya sun serta jilatanku turun lagi kepangkal payudaranya serta kemudian turun capai ke perut serta bergurau dipusar sembari kujilati bolongan pusar Etek Yo terus naik lagi kemudian berulangkali, kusingkap gaun yang dikenakan oleh Etek Yo selanjutnya tanganku mulai bertindak menggagar per serta dengkul Etek Yo terus mulai menguraikan celana dalam yang dikenakan oleh Etek Yo. Selagi permainan mulutku mendekati perutnya kutarik celana dalam Etek Yo, serta Etek Yo mengangkat pantatnya sehingga celana dalamnya bersama sederhana merdeka dari tempatnya. Kupelorotkan celana dalam Etek Yo capai hingga dengkul terus ciumanku naik lagi kearah payudaranya, serta kala jilatanku mendekati puting Etek Yo tangankupun mendekati kelentit Etek Yo serta kala rusuk serta lidahku mulai memainkan puting Etek Yo tangan serta jari-jariku pun mulai

Tanganku mulai beroperasi meremas kedua payudara punya Etek Yo bergantian. Namun lagak aku terusik oleh kacung yang mengantar makanan yang dipesan oleh Etek Yo. Seusai kacung pergi serta Etek Yo memberi persen, sontak Etek Yo menerpa saya serta mendorong saya sampai terjungkal diatas area tidur serta bersama papakerma beliau langsung memelorotkan celana serta celana dalamku, sampai penisku yang lagi tidur terbebas dari sarangnya serta langsung diterkam olehnya. Disedot, dikulum serta digigitnya penisku yang mulai bentan bersama napsu serta papakerma, serta kedua tangannya tidak henti-henti menggaul serta memainkan kedua bolaku. “Ahh Etek.. perlahan Etek.. ahh.. eco sekali Etek.. ohh” desahku merintangi nikmat yang diserahkan oleh Etek Yo padaku. Tanganku cuma mampu meremas rambut Etek Yo serta seprei tilam yang telah mulai berpesai-pesai, tidak lelet selanjutnya kulepaskan kepala Etek Yo dari penisku, kuangkat Etek Yo serta kurebahkan dikasur. “Kini giliranku, Etek tutup mulut saja ser

“Yah telah apabila Etek telah wejangan, tidak tidak wejangan lagi, esok mayoritas makanan justru salah tingkah” jawabku. “Kenapa salah tingkah kan bakal gantiin stamina anda he he he” jawab Etek Yo bercumbu-cumbu. Seterusnya Etek Yo bersimpuh di kursi besar yang terdapat didalam kamar itu serta saya bersimpuh di sebelahnya, aku bermusyawarah sembari melihat TV terus saya mendekati Etek Yo serta memangku pundaknya, selanjutnya Etek Yo menumbangkan kepalanya kepundakku, kubelai rambutnya serta kukecup alis Etek Yo. “Mmm.. anda romantis betul Fer, pantes Mira senang sesuai anda. hh.. telah lelet Etek tidak merasakan iklim romantis semacam ini” sabda Etek Yo sembari meniupkan nafas. “Benar sudahlah Etek, yang pokok hari ini Etek bakal merasakan hangat serta romantisnya cinta, akibat hari ini saya punya Etek selengkapnya” jawabku menghibur beliau sembari kukecup lagi keningnya. Etek Yo menatapku dukacita sembari tersenyum. “Peroleh kasih minat” sabda Etek Yo. Beserta kutatap matanya yang du

Malamnya Etek Yo mengabari saya melalui telepon. “Hallo Ferry, ini Etek Yo lagi ingatkan?” bertanya Etek Yo dari melintas. “O bercakap-cakap lagi, kan anyar semula siang bertemu, terdapat apa Etek?” jawabku sembari bersoal. “Sebetulnya Etek Mira telah narasi belum sesuai anda mengenai Etek?” tanyanya lagi. “Telah sih, mm.. sebenarnya Etek keras?” tanyaku lagi pada Etek Yo. “Sungguh-sungguh dong, gimana anda okekan?” bertanya Etek Yo lagi. “Apabila gitu ya dech” jawabku ringkas. Kemudian aku beria-ia sepintas serta aku alhasil aku janjian tulat pagi dilobby hostel “XX” didaerah jakarta barat serta beliau bakal tampak lebih mula akibat bakal check-in dulu, sehabis itu teleponpun ditutup. Keesokannya semacam normal saya membubuhkan blus teguh semacam orang operasi agar enggak betul-betul menyolok serta saya mendiami di foyer hostel itu akibat saya pun tampak lebih mula, tidak lelet saya mendiami teleponku berdering. “Hallo Ferry, ini Etek Yo. Etek telah terdapat diatas, anda langsung naik

“Fer, anda tahukan seumpama Etek Yo itu telah lelet hidup pribadi dari berpisah sesuai suaminya. Nah semula saat Etek Yo lirik anda beliau langsung tercantol sesuai anda, serta beliau nanyain mengenai anda kemudian ke Etek karna beliau tidak mengakui seumpama anda itu anak buah jauh Etek, jadi Etek tertekan narasi dech kedia siapa anda sebenernya. Kalian tak diperbolehkan merah telinga betul, abis Etek Yo itu senang maksa seumpama keinginannya belum tercapai” jawab Etek Mira. “Menerus.. mm.. beliau ingin sesuai anda Fer.. gimana? Kalian ingin tidak?” bertanya Etek Mira bersama muka keras. “Astaga gimana betul, repot pun nich seumpama capai beliau ngomong-ngomong ke orang lain, mampu terkontaminasi sebutan Etek. Apabila berdasarkan Etek beliau mampu jaga rahasia kamu bersama metode gitu betul telah, aku bakal layani beliau” jawabku keras pun. “Namun esok anda tak diperbolehkan lupain Etek betul seumpama telah dekat sesuai beliau” sabda Etek Mira cermat. “Ah Etek ini ada-ada saja, tidak

Mungkin apa yang diomongkan oleh mereka empat mata dengan cara desas-desus akibat saya lirik lirikan Etek Yohana yang menyaksikan saya sembari senyum-senyum, serta sehabis itu beliau kerap kali slintat-slintut tatapan melihatku. Seusai letih jalan-jalan serta hari mulai senja Etek Yohana alhasil berbalik. “Sepakat, Mir. Saya berbalik dulu betul, dekat senja nih. Dekati bertemu lagi Ferry” sabda Etek Yohana sembari tersenyum peres maksud kepadaku yang membikin saya tambahan salah tingkah serta beliau melimbai menuju carcall buat memanggil sopirnya. Sepeninggal Etek Yohana aku menuju meals court docket buat membeli minum serta rehat. “Fer, berdasarkan anda Etek Yo gimana?” tanye Etek Mira padaku sehabis membeli minum serta bersimpuh ditempat yang lumayan menyudut serta meminum minumannya. “Mmm.. gimana apanya Etek?” jawabku salah tingkah mengindahkan pertanyaan Etek Mira sembari mengisap minuman enteng yang saya wejangan. “Ah anda ini, hipokrit tidak ngerti apa masuk akal tidak ngerti? B

Lemas sekali rasanya tiap-tiap kali torpedoku tersungkur di dalamnya. Kerasa dekat meledak torpedoku, cawis memuaskan ladu panasnya ke dalam suaka kenikmatan Aryani. Sama sekut stamina kubenamkan torpedoku sedalam-dalamnya beserta croooot, croooot, crooot ! Air maniku mengucur ke dalam kandungan Aryani, Tertebar lenguhan berjarak dari bingkai kecil Aryani. Rupanya beta menjangkau orgasme bertumbukan. Tubuhkupun jatuh tergeletak di karena badannya maksimum bersama kenikmatan. Abdi empat mata tergeletak tidak bertenaga. Fisik loyo, namun sedang kerasa kenikmatan yang dekati ke ubun-bubun. bersama Etek Mira kemudian terus-menerus bersama gaya permainan cinta yang kian hebat akibat bagus Etek Mira ataupun saya saling melontarkan ilusi sendiri-sendiri (bakal aku ceritakan lain saat), sampai pada sebuah kala Etek Mira mengenalkan salah satu temannya yang bertepatan bertemu disebuah restoran dimall kawasan jakarta inti. Ujar saja beliau Etek Yohana, beliau pun perempuan chinese language yang

Kemudian mulai kepala helmku sedikit buat sedikit kumasukkan ke dalam Memeknya bersama menyodoknya lembut, “Aw kangmas, sakit ! Sedianya tuturnya enggak bakal dimasukkan, ” unjuk rasa Aryani, kala kepala helmku mulai sedikit masuk. “Enggak mengapa, ini sedang di luar. Udah gak mesti unjuk rasa, nikmatin saja, Yan !” kataku separuh berlik bersamaan kemudian beroperasi. Sendat sekali lubangnya si Yani, sehingga sukar bagiku buat memuatkan torpoedoku sekaliannya. Waduh apabila sejenis ini kemudian, kiranya si otong suah jeluwek duluan di luar, pikirku. Seraya sedikit buat sedikit memaju-mundurkan torpedoku, kugigiti telinganya bersama gigitan kecil-kecil. Muncul-tiba kugigit telinganya sedikit keras, Yani terpekik, “Aw !” Kala itu bersama setahan tenagaku kusodok torpedoku yang menang kelebu sekaliannya di Memeknya Aryani. Aktivitas pantatku kian naik memaju-mundurkan torpedoku di dalam Memek Aryani. Tapi enggak kutarik dekati kelaut, kuatir sukar lagi memasukkannya. Rupanya rasa sakit ya

“Loh kangmas, mengapa kangmas jelas. Tak diperbolehkan kangmas, tak diperbolehkan dekati sangat jauh, ” tuturnya bersamaan bergerak buat bersimpuh. “ “Yan, anda itu culas sekali. Anda suah merasakan kenikmatan, saya belum. anda suah menyaksikan semua tubuhku, saya hanya anggota karena saja, ” kataku bersamaan secepat cepat memukau celana dalamnya. “Akang, tak diperbolehkan ! ” protesnya bersamaan hendak memertahankan celana dalamnya, namun kelihatannya menyerah gancang bersama kesigapan tanganku yang menang melolosi celana dalamnya dari kedua kakinya. Terlihatlah pembicaraan menawan yang hangat pertama kali kulihat langsung. Memeknya sedang terkancing, beserta hangat ditumbuhi sedikit bulu-bulu langka. Adik kecilku langsung tumbuh beserta mengejang. Buru-buru kuciumi bibirnya balik beserta kulumat payudaranya. Aryani balik terangsang. Kemudian bersamaan kuciumi lehernya Kunaiki badannya. Kubuka kedua kakinya bersama kedua kakiku, “kangmas, tak diperbolehkan, oh !” tuturnya. Tapi tanpa

“Aduh kangmas, mhm, sedap sekali, ” tuturnya bersamaan menggelinjang. Tanganku juga bergerilya membuka pengait behanya. Tapi kala kulepaskan ciumanku akibat kepingin membuka behanya dia balik tersadar beserta unjuk rasa. “ya kangmas janjinya behanya enggak dibuka” Tanpa menangkis lekas kuserbu payudaranya yang enggak besar namun amat menawan bentuknya, bersama puting yang rendah beragam coklat kecil. Kukulum payudara kanannya bersamaan kuemut-emut. Beliau enggak bisa bertutur kata namun berpikauan kesedapan. Tertebar buaian suara erangan yang menawan, ” mph, ehm, ahhh, ‘ dari bibirnya yang kecil. Jemariku lekas mulai tualang selangkangannya yang sedang tertutup celana dalam yang pula beragam hitam. Rupanya teruk sekali rangsangan buat rangsangan yang Ayryani sambut sehingga mulai timbul larutan dari Memeknya yang menuangi celana dalamnya. Stori Intercourse DaunMuda “Oh kangmas, oh kangmas, eemmmph, sedap sekali, ” lenguhnya. Tanpa disadarinya jariku suah menyebuk ke kembali celana dala

“Yani, anda pertimbangan saya bakal memperkosamu ? ” kataku lampas. “Saya hanya hendak agar anda bersikap sebagai pacarku. “ Beliau membuntang enggak yakin. Sebelum dia luang mngucapkan apa-apa kuserbu lagi, tetapi kali bersama lebih lampas kukecup keningnya, berlanjut bibirnya. Kugigit telinganya, beserta kuciumi lehernya. Aryani terengah-engah terbawa kenikmatan yang belum sudah ditempuh sebelumnya. Berharap rasanya lekas kurebahkan beserta kutiduri, tetapi akal sehatku mengungkapkan tak diperbolehkan tertalah-talah. Menikmati kopi panas patut ditiup-tiup dulu sebelum direguk. Apabila langsung sanggup lidah terbakar beserta alhasil bahkan enggak bisa apa-apa. Stori Intercourse ABG Perlahan-lahan-lahan dari menciumi lehernya saya turun ke anggota karena dadanya, beserta kubuka pasak dasternya dari belakang tanpa setahunya. Tapi kala bakal kuturnkan dasternya dia tersadar beserta hendak unjuk rasa. Buru-buru kubuka blus huru-hara t-shirt ku bersamaan mengungkapkan udara amat panas. Bel

“Ah kangmas, sanggup saja, ” tuturnya segan, “Saya kan hanya anak satu orang asisten. “ “Yan, saya suah lalu makan. Besok sehabis berbenah anda temenin saya ke tempat karena betul. Soalnya saya kesenyapan, orang tua beserta ibunda hangat kembali malam hari, ” kataku bersamaan bergegas naik ke geladak karena bersamaan mikir gimana betul sanggup ngadalin si Aryani. Stori Berumur Ngentot Memek Kuntum Dusun Kutunggu-tunggu Aryani enggak naik-naik ke geladak karena. Alhasil beliau timbul pula, rupanya berhenti mandi, akibat terisap resi sabun cair tinggi. Buru-buru kusuruh dia bersimpuh menemaniku nonton VCD. Berencana kuputar movie pinjeman temanku yang lazimnya kuputar apabila orang tua/ ibunda enggak di rumah. Kupilih yang enggak sangat brutal, agar Aryani tak diperbolehkan dekati tercengang melihatnya. Bagian yang tampak setidaknya hanya afair dekati di ranjang tanpa menunjukkan bersama perincian. Stori Ngentot Rupanya adegan-adegan itu membikin Aryani termakan pula, duduknya jadi engga

Seusai seminggu aryani bermukim dirumahku, saya kian familier dengannya akibat pada kali itu saya tengah liburan bersekolah, maka itu saya kerap kali dirumah, toh pula tampak pembicaraan yang sedap dirumah. Apabila profesi aryani suah lalu segala beta kerap kali ngobrol meruah ngalor ngidul kayak suah ingat lelet. Stori Buruk Sampai alhasil sebuah pagi orang tua beserta ibuku bilang kepadaku buat jaga rumah akibat orang tua beserta ibuku berharap pergi ketempat tuan beserta pulangnya mengempar malam. Orang tua beserta ibuku pula mewasiatkan pada aryani buat menjamu segala yang saya inginkan akibat kebiasaanku pada ibunya aryani pula seperti itu, aryani juga mengangguk kala menurut nasihat dari ibuku. Saya juga amat gemar sekali, akibat bersama aryani melayaniku saya bakal sanggup menggodanya bersama terbuka, beserta saya bakal bergerak menunjukkan apa sesuai yang dibilang teman-temanku berhubungan nikmatnya berkenaan Intercourse. Stori Intercourse Terbaru Seusai ibuku pergi, saya langs

Pergaulan dikota yang membuatku sebagai buas sampai hingga saya sanggup mengetahui yang namanya berkenaan Intercourse. Bersumber dari teman-temanku yang riwayat berhubungan bagaimana pun nikmatnya melaksanakan ikatan Intercourse bersama satu orang perempuan, nikmatnya mencium memek putri, nikmatnya butuh dikulum dekati ngecrot, beserta lain-lain sedang meruah lagi teman-temanku berkisah kepadaku. tetapi semasa ini saya cuma sanggup menyaksikan film lucah saja beserta melampiaskannya saja dikamar bersamaan mengguncang penisku sorangan. Sampai alhasil saya sanggup merasakan sesuai apa yang dibilang teman-temanku, apabila ngentot satu orang lajang putri itu amat nikmat sekali. Stori Berumur Tutur saja bi minah, asisten yang suah berumur beserta suah lelet beroperasi menjadi asisten dirumahku. Sampai-sampai orang tua beserta ibuku suah menganggapnya kayak keluarga sorangan. Sesuatu kala bi minah mengundang ijin pada orang tua beserta ibuku buat buat kembali kedesanya, akibat adiknya yang d

Lalu bandanku loyo selanjutnya , ana juga tertidur nyenyak karna keletihan. Sampai-tiba aku tersadar , lalu menatap nadya tengah tidur nyenyak aku pandang jam tengah jam 6 petang diluar baskara mulai beku , unik pikirku , aku juga engah lalu menciptakan minuman penyegar fisik bukan lalai aku menciptakan minuman pengisian kekuatan , karna aku tengah mau menyedang hasratku dgn ponakanku. Malam itu aku mengadakan 5 kali dgnnya lalu dekati hari senin ana kepingin kembali , lebih-lebih dijalan yg hening aku pernah menamatkan nafsuku dgn Nadya. Seusai insiden itu aku hapir setiap malam tiada mampu tidur. Lalu alhasil aku jika telpon kak lisa 2 hari yg kemudian , Sabdanya Nadya waspada saja lebih-lebih , aku mengharuskan kepingin ucapan padanya , "halo Nadya"sabda aku "bercakap-cakap" sabdanya sumir " esok lusa kan minggu " sabda aku " tuntas dari dom langsung keapartemen paklik betul "jawab aku balik. Bersamaan mencatat narasi ini aku menduduki kemenak

Akh…kkk…saaaakkkkitttt ommm…" pekik Nadya siuman dari sisa sisa kenikmatan sebetulnya Aku cuma bungkam meliahat wajahnya yg manis menggoda sembari menjamah kuat pinggulnya , seusai beliau kira-kira hening aku langsung tolak keras…. Blesss………kotolku masuk segenap Akh…..sakit……….mengerang nadya Lalu alhasil aku diamkan dulu , aku menatap airmatanya mengalir lalu pelan-pelan aku merasakan kontolku kerasa dipijit lalu bentuk tampang Nadya mulai merasakan kelezatan tampak dari beliau menokak bibirnya… Berlanjut aku anjur lembut kontolku lalu tolak lagi kedalam makain lelet semakin santer Akh…akkhhh,,,,ouhhh…ouhhhh…pekik Nadya kelezatan Aku tolak lantas semakin santer sembari meremas kedua buah dadanya yg mengecewakan. Akah…akah…aku…kepingin berkemih paklik…"jawab Nadya . "keluarain saja sabda aku , lalu aouuuuhhhhh….yeassss…ohhhh…" suara kelezatan dari ponakan aku.Seusai itu aku turun kelantai aku anjur badannya separuh bergantung lalu aku masukin lagi kontolku , aku tol

"akh…paklik..tak diperbolehkan..paklik" jawab nadya , namun kali ini beliau berakhir brontak cuma meratap saja tersedu –isak . "Pakcik mau menikmati tubuhmu , jadi bungkam saja belakang kalian bahkan ketagihan " jawab aku langsung , lalu Nadya terbengkalai saja tampaknya terheran-heran dgn cakap aku yg dimatanya omnya ini sebenarnya positif lalu gemar selaras beliau.Berlanjut aku meninggikan kaosnya keatas lalu memikat subal BH putihnya …brakkk…. "paklik…siuman paklik.." sahutnya. Langsung aku menggemam bakal buah dadanya , yg sebenarnya menggelorakan bermotif pink dgn buah dada yg putih bersih .aku menggemam dada yg kiri yg kana aku memeras . "uh…oh…uh.." tib-tiba suara ponakan aku berganti merintih kelezatan , kelihatannya nafsunya naik pikirku lalu sebenarnya betul kelemahan ponakan aku sebenarnya pada buah dadanya pada pentilnya, aku lantas lanjutkan tindakan aku , plong menjilati dadanya aku naik mencium bibirnya mengulum sembari tangan kana

tiba- sampai aku terbengkalai lalu Nadya pun bungkam , ana saling mengamati mogok bicara , aku merasakan penisku berdiri dibalik celanaku lalu tampa Nadya sadari ketika ana bergolek dikasur kelihatannya roknya naik lalu menunjukkan G-Stringnya yang merah merona ( seleranya baik pun pikirku). Sampai-tiba beliau kepingin timbul karna mengetahui tentu situasi itu , namun aku tiada membiarkankan bahkan aku mempunyai kuat , "paklik..lepasin paklik.." sabda Nadya memelas , aku paham apabila vaginnya merasakan kontolku yg berdiri semakin sering menyangkut di kemaluannya , ketika itu aku telah lalai bersama pulau lebih-lebih aku tdk berpendapat lagi siapa lajang yg terlihat didepan aku , " paklik…merdeka.." sabda Nadya sekali lagi , namun aku bahkan langsung membuka celana pendekku dgn tangan kanan padahal yg kiri terus menjamah kuat tangan kanan Nadya. Secepat relap kontolku yg sering telah tampak mengacung . Nadya menguji brontak bakal mampu merdeka. " tak diperboleh

" Pakcik..tidurnya disini bercakap-cakap, asik sekali kamarnya , viewnya langsung kelaut sundown trus kolam renang pun tampak " jawab beliau sembari masuk kekamar dgn tenang lalu menuju anjungan kamar penginapan , penginapan yang disediain kantor masuk akal golongan VIP jadi prasarana komplet. " eh..bukannya topang Pakcik Leo angkat barangmu , km bahkan bermain nyelonong saja " sabda aku . " ihhh…paklik Leo gitu saja telah cape , huu….letih"jawab beliau menantang dari ruangan kamar sementara itu aku anyar mindahin kesebalah pintu lalu memblokir pintu. "apa….kalian bilang paklik..letih , telik bercakap-cakap" sabda aku sembari berlari mengejar beliau ingin dijotos eh dicubitin, eh beliau bahkan melenceng naik ke karena tikar kemudian aku buru , eh beliau melenceng kearah anjungan aku loncat kelantai lalu hap…..." sesuai…" sabda aku , aku langsung memangku pinggangnya dari belakang lalu mengangkatnya keatas , beliau cuma melawan berbuai-b