Skip to main content

Bokep kuangkat pinggulku sehingga kepala

Kubimbing Agnes biar bersandar di atasku. Seusai itu kuminta meraihkan vaginanya ke mulutku. Seusai dekat, buru-buru kucium beserta kujilati atas padat antusiasme. Kusuruh tangannya mengacau penisku. Separuh kala seterusnya,

“Kak… aahh… terlihat yang… hendak… muncul dari memek Agnes… aahh… ahh”, erangnya sembari menggeliat-geliat. “Tak diperbolehkan ditahan Agnes. Keluarin saja”, kataku sembari mengerenyotkan kesakitan. Soalnya tangannya meremas penisku keras sekali. Terkini saja saya tamam ngomong, vaginanya mengalir larutan hangat.

“Aahh… aachk… nikmat sekali Kak… nikmat…” pekik Agnes atas tangan memijit-mijit payudara nya pribadi. Seusai kujilati vaginanya, kusuruh dirinya cangkung di berlandaskan penisku. Sedemikian itu cangkung, kuangkat pinggulku sehingga kepala penisku membekas atas cakap vaginanya. Kubuka vaginanya atas jari-jariku, beserta kusuruh dirinya turun barang sedikit.

Vaginanya cekak sekali. Paham, tengah kanak-kanak. Penisku mulai masuk barang sedikit. Agnes sauk menabung sakit. Kulihat darah mengalir sedikit dari vaginanya. Rupanya tela daranya suah sukses kutembus. Seusai gendeng dari penisku masuk, kutekan pinggulnya atas keras sehingga kesimpulannya penisku masuk segala ke vaginanya.

Hentakan yang cukup keras mulanya menciptakan Agnes melaung kesakitan. Buat mengecilkan rasa sakitnya, kuraba payudara nya beserta kuremas-remas atas lirih. Seusai Agnes merasa nikmat, terkini kuteruskan mengacau vaginanya. Lelet-kelamaan Agnes mulai menikmati kocokanku.

Kunaik-turunkan jasadnya sehingga penisku kian dalam menghunjam ke dalam vaginanya yang makin berair. Kubimbing jasadnya biar naik turun. “Aahh… aahh… aachk… Kak… Agnes… hendak muncul… lagi”, ujarnya sembari terengah-engah. Pecah berbincang, penisku pulang disiram atas larutan hangat.

https://www.vingle.net/posts/2577359