Malamnya Etek Yo mengabari saya melalui telepon.
“Hallo Ferry, ini Etek Yo lagi ingatkan?” bertanya Etek Yo dari melintas.
“O bercakap-cakap lagi, kan anyar semula siang bertemu, terdapat apa Etek?” jawabku sembari bersoal.
“Sebetulnya Etek Mira telah narasi belum sesuai anda mengenai Etek?” tanyanya lagi.
“Telah sih, mm.. sebenarnya Etek keras?” tanyaku lagi pada Etek Yo.
“Sungguh-sungguh dong, gimana anda okekan?” bertanya Etek Yo lagi.
“Apabila gitu ya dech” jawabku ringkas.
Kemudian aku beria-ia sepintas serta aku alhasil aku janjian tulat pagi dilobby hostel “XX” didaerah jakarta barat serta beliau bakal tampak lebih mula akibat bakal check-in dulu, sehabis itu teleponpun ditutup. Keesokannya semacam normal saya membubuhkan blus teguh semacam orang operasi agar enggak betul-betul menyolok serta saya mendiami di foyer hostel itu akibat saya pun tampak lebih mula, tidak lelet saya mendiami teleponku berdering.
“Hallo Ferry, ini Etek Yo. Etek telah terdapat diatas, anda langsung naik saja di kamar 888 ya? Etek menagih betul” sabda Etek Yomemberitahukan kamarnya.
“Sepakat Etek aku lekas kesana, aku pun telah di foyer” jawabku ringkas serta menyudahi diskusi.
Seusai melumpuhkan teleponku supaya enggak diganggu, saya naik raise menuju kamar Etek Yo. Dekati didepan pintu kutekan beker serta Etek Yo membukakan pintu.
“Silakan masuk, udah daritadi Etek capai serta langsung check-in. O betul, anda ingin minum maupun ingin wejangan makan apa? semula sih Etek telah wejangan makan serta minum buat dua orang, tetapi apabila anda ingin wejangan yang lain wejangan saja, jadi bersama-sama esok diantarnya” sabda Etek Yo sembari mempersilahkan saya masuk serta menyudahi pintu.
https://www.esurveyspro.com/Survey.aspx?id=044240b6-7430-4c5d-b5d1-47048d6dcdfe
“Hallo Ferry, ini Etek Yo lagi ingatkan?” bertanya Etek Yo dari melintas.
“O bercakap-cakap lagi, kan anyar semula siang bertemu, terdapat apa Etek?” jawabku sembari bersoal.
“Sebetulnya Etek Mira telah narasi belum sesuai anda mengenai Etek?” tanyanya lagi.
“Telah sih, mm.. sebenarnya Etek keras?” tanyaku lagi pada Etek Yo.
“Sungguh-sungguh dong, gimana anda okekan?” bertanya Etek Yo lagi.
“Apabila gitu ya dech” jawabku ringkas.
Kemudian aku beria-ia sepintas serta aku alhasil aku janjian tulat pagi dilobby hostel “XX” didaerah jakarta barat serta beliau bakal tampak lebih mula akibat bakal check-in dulu, sehabis itu teleponpun ditutup. Keesokannya semacam normal saya membubuhkan blus teguh semacam orang operasi agar enggak betul-betul menyolok serta saya mendiami di foyer hostel itu akibat saya pun tampak lebih mula, tidak lelet saya mendiami teleponku berdering.
“Hallo Ferry, ini Etek Yo. Etek telah terdapat diatas, anda langsung naik saja di kamar 888 ya? Etek menagih betul” sabda Etek Yomemberitahukan kamarnya.
“Sepakat Etek aku lekas kesana, aku pun telah di foyer” jawabku ringkas serta menyudahi diskusi.
Seusai melumpuhkan teleponku supaya enggak diganggu, saya naik raise menuju kamar Etek Yo. Dekati didepan pintu kutekan beker serta Etek Yo membukakan pintu.
“Silakan masuk, udah daritadi Etek capai serta langsung check-in. O betul, anda ingin minum maupun ingin wejangan makan apa? semula sih Etek telah wejangan makan serta minum buat dua orang, tetapi apabila anda ingin wejangan yang lain wejangan saja, jadi bersama-sama esok diantarnya” sabda Etek Yo sembari mempersilahkan saya masuk serta menyudahi pintu.
https://www.esurveyspro.com/Survey.aspx?id=044240b6-7430-4c5d-b5d1-47048d6dcdfe