kecil stori, sesampainya di rumah kukatakan pada istriku kalau saya diminta membereskan gedung rumahnya. serta istriku yakin aja. tetapi dalam batin, saya merasa berdosa kepadanya. serta sembilan bulan setelah itu saya menadah warkat akta dari erwin kalau ‘anaknya’ sudah lahir, perempuan, adiwarna lagi, serta diberinya julukan ratih. “ah syukurlah, ” gumamku.
begitulah yang berlangsung. rahasia ini lagi kusimpan untuk kenyamanan keluargaku. tetapi satu keadaan yang tidak bisa kupungkiri, kalau darah dagingku juga terpisah di situ. disatu segi saya besar hati bisa memuaskan sahabatku serta membalas budinya. Sarah Cowgirl for Christ tetapi disisi lain pertanyaan dampak dosanya, kuserahkan pada yang di berdasarkan. saya cuma bisa berbicara, harap maaf pada-nya.
insiden ini berlangsung dahulu april 1990 yang kemudian pada durasi penyakit meriang berdarah dengue (dbd) lagi berjangkit. nah, durasi itu saya pula terhantam penyakit dbd itu. pagi itu, sehabis bangkit tidur, saya merasa putar sekali, temperatur udara badan tinggi serta pegal-pegal di seluruh badan.
sedangkan kemarin siangnya, saya lagi dapat memandu mobilku serupa lazim, tanpa terdapat gangguan apa-apa. keesokan sorenya, karna hal tubuhku kian memburuk, akibatnya saya pergi ke bagian berbahaya gawat (ugd) satu buah rumah sakit kondang di jakarta. kala saya selidik darah di makmal klinik di rumah sakit itu, nyatanya hasilnya trombosit-ku turun jauh jadi nyaris sebelah trombosit yang biasa. akibatnya karna saya enggak ingin menanggung risiko, petang itu pula saya terdesak mesti jaga bermalam nama lain diopname di rumah sakit itu.
saya mencapai kamar di kategori satu. itu juga semata kamar yang lagi ada di rumah sakit itu. kamar-kamar lainnya telah kancap terisi penderita, yang beberapa besar di antaranya pula menderita dbd sepertiku. di kamar itu, terdapat dua lokasi tidur, satu milikku serta satunya lagi buat seseorang penderita lagi, pasti aja pria pula dong. bila wanita sih akan jadi kebisingan tuh! dari perolehan ngobrol-ngobrol saya dengannya, kedapatan kalau beliau sakit indikasi tifus.
begitulah yang berlangsung. rahasia ini lagi kusimpan untuk kenyamanan keluargaku. tetapi satu keadaan yang tidak bisa kupungkiri, kalau darah dagingku juga terpisah di situ. disatu segi saya besar hati bisa memuaskan sahabatku serta membalas budinya. Sarah Cowgirl for Christ tetapi disisi lain pertanyaan dampak dosanya, kuserahkan pada yang di berdasarkan. saya cuma bisa berbicara, harap maaf pada-nya.
insiden ini berlangsung dahulu april 1990 yang kemudian pada durasi penyakit meriang berdarah dengue (dbd) lagi berjangkit. nah, durasi itu saya pula terhantam penyakit dbd itu. pagi itu, sehabis bangkit tidur, saya merasa putar sekali, temperatur udara badan tinggi serta pegal-pegal di seluruh badan.
sedangkan kemarin siangnya, saya lagi dapat memandu mobilku serupa lazim, tanpa terdapat gangguan apa-apa. keesokan sorenya, karna hal tubuhku kian memburuk, akibatnya saya pergi ke bagian berbahaya gawat (ugd) satu buah rumah sakit kondang di jakarta. kala saya selidik darah di makmal klinik di rumah sakit itu, nyatanya hasilnya trombosit-ku turun jauh jadi nyaris sebelah trombosit yang biasa. akibatnya karna saya enggak ingin menanggung risiko, petang itu pula saya terdesak mesti jaga bermalam nama lain diopname di rumah sakit itu.
saya mencapai kamar di kategori satu. itu juga semata kamar yang lagi ada di rumah sakit itu. kamar-kamar lainnya telah kancap terisi penderita, yang beberapa besar di antaranya pula menderita dbd sepertiku. di kamar itu, terdapat dua lokasi tidur, satu milikku serta satunya lagi buat seseorang penderita lagi, pasti aja pria pula dong. bila wanita sih akan jadi kebisingan tuh! dari perolehan ngobrol-ngobrol saya dengannya, kedapatan kalau beliau sakit indikasi tifus.